Powered by Blogger.

SITUS PATIAYAM KUDUS



    Situs Patiayam merupakan lokasi ditemukan banyak fosil-fosil purbakala dan benda-benda peninggalan purbakala. Situs Patiayam secara adminsitratif termasuk ke dalam wilayah Desa Terban, Kecamatan Jekulo, terletak sekitar 15 km ke arah timur dari kota Kudus.
Fosil pertama diketemukan pada tahun 1979 sebuah gigi prageraham bawah dan tujuh buah pecahan tengkorak manusia. Selanjutnya banyak
diketemukan fosil-fosil lainnya seperti tulang belulang binatang purba, seperti gajah purba Stegodon trigonochepalus, Elephas sp, rusa Cervus zwaani dan Cervus lydekkeri Martin.
    Jenis fosil binatang lain yang ditemukan di Situs Patiayam adalah badak (Rhinoceros sondaicus), babi (Sus brachygnatus), kucing (Felis sp), kerbau (Bubalus palaeokarabau), banteng (Bibos palaeosondaicus), buaya (Crocodilus sp), serta aneka jenis kerang- kerangan yang salah satunya diperkirakan fosil tersebut berumur 700.000 tahun hingga 1 juta tahun.
Penemuan situs
    Mustofa juga menunjukkan beberapa temuan dan sejarah penemuan situs Patiayam. Situs tersebut pertama kali ditemukan tahun 1979 oleh Dr Yahdi, ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung. Pertama kali Yahdi menemukan sebuah gigi geraham dan tujuh pecahan tengkorak manusia purba. Tiga tahun kemudian, 1982 ditemukan gading Stegodon sepanjang 3,5 meter dan geraham manusia oleh warga yang sedang mencangkul di tegalan di perbukitan Patiayam. Pada 2002 warga kembali mendapatkan beberapa temuan.
    Pada 2005 di lubang galian pasir berukuran 2 x 1,5 meter kembali ditemukan serpihan fosil. Penemuan ini berjarak sekitar 100 meter dari lokasi penemuan sebelumnya. Warga menyebut fosil tersebut sebagai Watu Butho (batu raksasa), karena ukuran fosil yang besar dan keras.
Penemuan terakhir terjadi pada penggalian tahun 2007. Pada penggalian ini ditemukan gading Stegodon trigonocephalus dengan panjang 3,7 meter.
    Selain sejarah penemuan, terjadi dua kali perpindahan tempat penampungan fosil situs Patiayam. Tahun 2008- 2010 semua fosil temuan diletakkan di rumah Mustofa yang sekarang menjadi juru kunci situs Patiayam.
    Maret 2010 sampai kini, fosil–fosil tersebut dipindahkan ke klinik desa yang digunakan sebagai museum sederhana.
    Dengan semakin banyaknya fosil yang ditemukan, perlu segera dibangun museum khusus sebagai tempat penampungan fosil Patiayam. Dengan demikian, fosil purba berusia 700.000-1 juta tahun itu punya tempat layak.
    Lewat cara itu diharapkan Patiayam, yang merupakan situs prasejarah, dapat menjadi lahan penelitian dan ekskavasi yang tetap terjaga. Situs Patiayam ke depan bisa menjadi tujuan para akademisi untuk melakukan penelitian sekaligus menjadikan kawasan itu tetap lestari.

Sumber :wikipedia,kompas.com


0 comments

Post a Comment